Selasa, 13 Januari 2015



Cara Budidaya Bayam
Cara Budidaya Bayam
Anda pasti menyukai sayuran yang satu ini. Yap, Bayam merupakan sayuran yang sangat baik untuk kesehatan dan memiliki rasa yang sedap. Namun, tahukah Anda bagaimana cara menanam bayam? Berikut ulasannya.
Tanaman bayam dapat hidup di dataran rendah sampai dataran tinggi. Perawatan tanaman bayam tidak terlalu berat asal :
  • Ditanam di tanah yang gembur (sifat kelembaban yang dikandung pada tanahnya baik)
  • Kurang suka adanya pohon pelindung (di tanah terbuka)
  • Pada suhu dan ketinggian tempat di sawah 2000 meter di atas permukaan laut
Kadar kandungan vitamin tiap 100 gram bahan mentah bayam yaitu :
  • Vitamin A  = 1.600 – 1.800 IU
  • Vitamin B1 = 10 IU
  • Vitamin C = 70 miligram
  • Disamping ketiga vitamin tersebut, masih mengandung zat garam, besi, dan kapur
Jenis Bayam :
  • Bayam Kakap (Amaranthus hybridus) ciri-cirinya ujung daunnya meruncing dan tidak berdaging daun, sedap rasanya bila disayur.
  • Bayam Putih / Merah (Amaranthus tricolor) ciri-cirinya mempunyai daun berbentuk bulat dan berdaging daun, sedap rasanya untuk disayur.
  • Bayam Itik (kotok) (Amaranthus blitum) bayam ini tidak ditanam orang, tumbuh liar dan tidak enak dimakan.
  • Bayam berduri (Amaranthus spinosus) Tanaman bayam ini biasanya hanya dijadikan tanaman taman dan tidak enak dimakan.
Cara Pembibitan Bayam
Pembibitan tanaman ini dari biji yang disemaikan, sesudah agak besar dipindahkan ke tempat penanaman yang disediakan.
Pengolahan Tanah dan Penanaman Bayam
Pengolahan Tanah :
  • Tanah dicangkul berulang-ulang sampai menjadi hancur.
  • Buatlah bedengan-bedengan / petakan-petakan memanjang dan antara petakan tersebut buat serokan.
  • Setelah permukaan tanahnya diratakan, berikan pupuk kandang seminggu sebelum tanaman ditanam.
  • Bila dilakukan penanamannya dimusim kemarau, agar diadakan penyiraman terhadap tanaman tersebut.
Penanaman :
Lakukan pembibitan yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menaburkan biji bayam berbaris-baris pada tanah yang telah disediakan, kemudian setelah tumbuh agak besar cabut dan pisahkan tanaman yang tumbuh bergerombol pindahkan menjadi teratur atau jarang-jarang. Cara yang kedua dengan menyemaikan biji-biji bayam di pesemaian, setelah agak besar pindahkan dan diatur penanamannya menjadi berbaris-baris di tanah yang telah disediakan. Bayam yang terlalu banyak tumbuh di bawah pohon pelindung akan tumbuh berbatang kecil / kurus dan kurang subur dan daunnya kekuning-kuningan, sebaiknya tanamlah bayam di tanah kosong.
Pemupukan :
Tujuh hari atau seminggu sebelum melakukan penanaman bayam berilah pupuk kandang pada tanah tempat menanam bayam, setelah ditanam dan bayam kira-kira setinggi 10 sentimeter berikan pupuk buatan Urea, penggunaan pupuk Urea dapat ditaburkan langsung (berbentuk kristal) atau dicampur dengan air baru disiramkan.
Memungut Hasil / Panen.
Setelah tanaman berumur 21 – 25 hari mulai pemetikan hasil yang pertama, sesudahnya setiap 3 hari sekali bisa dipetik dan dipilih yang besar-besar. Tanaman Bayam produktif paling lama hingga berumur 50 hari selebihnya tanaman bayam sudah kurang memuaskan sebab batang, tangkai, dan daun-daunnya sudah berserat.
Demikian sekilas tentang cara bercocok tanam tanaman Bayam, apakah anda tertarik untuk mencobanya ?
ext/javascript">


Teknik Menanam Bayam
Bayam (Amaranthus spp. L) termasuk dalam famili Amaranthaceae dan merupakan salah satu jenis sayuran daun daerah tropis penting, seperti di Indonesia. Bayam biasanya dikonsumsi sebagai sayuran hijau dan banyak mengandung vitamin serta mineral.
Di Indonesia terdapat tiga jenis bayam, yaitu :
Amaranthus tricolor, merupakan bayam cabut yang banyak diusahakan oleh petani, batangnya berwarna merah (bayam merah) dan ada pula yang berwarna hijau keputih–putihan.
Amaranthus dubius, merupakan bayam petik, pertumbuhannya lebih tegak, berdaun agak lebar sampai lebar, warna daun hijau tua dan ada yang berwarna kemerah-merahan. Biasanya dipelihara di halaman rumah.
Amaranthus cruentus, merupakan jenis bayam yang dapat ditanam sebagai bayam cabut dan juga bayam petik. Jenis bayam ini tumbuh tegak, berdaun besar, berwarna hijau keabu-abuan dan dapat dipanen secara cabutan pada umur 3 minggu.
PERSYARATAN TUMBUH
Bayam cocok ditanam pada hampir setiap jenis tanah dan dapat tumbuh sepanjang tahun pada ketinggian sampai dengan 1000 m dpl. Waktu tanam bayam yang terbaik adalah pada awal musim hujan antara bulan Oktober–Nopember atau pada awal musim kemarau antara bulan Maret–April.
Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur dengan kisaran pH 6-7.
BUDI DAYA TANAMAN
1. Benih
Varietas yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok dan Cimangkok.
Tanaman bayam dikembangbiakkan melalui biji. Biji bayam yang dijadikan benih harus berumur cukup tua (3 bulan). Benih yang muda tidak tahan disimpan lama dan daya kecambahnya cepat menurun. Benih bayam yang cukup tua dapat disimpan lama sampai satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi. Keperluan benih bayam adalah sebanyak 5 – 10 kg tiap hektar atau 0,5 – 1 g tiap m2.
2. Persiapan Lahan, Persemaian dan Penanaman
Lahan untuk pertanaman bayam perlu diolah lebih dahulu dengan dicangkul sedalam 20–30 cm supaya gembur.
Setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur, untuk mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan 1 m, sedangkan panjang bedengan dapat dibuat tergantung ukuran/bentuk lahan. Setelah diratakan, bedengan diberi pupuk kandang kuda atau ayam dengan dosis 10 ton/ha atau 1 kg/10 m2 bila kondisi tanahnya kurang subur (kandungan bahan organiknya rendah). Lahan yang kaya bahan organik tidak perlu diberikan pupuk kandang lagi. Selanjutnya, pupuk buatan diberikan dengan dosis N 120 kg, P2O5 90 kg dan K2O 50 kg per hektar atau setara dengan Urea 30 g, TSP 20 g dan KCl 10 g tiap m2 luas bedengan. Pupuk tersebut disebar rata dan diaduk pada bedengan, kemudian permukaannya diratakan.
Penanaman benih bayam dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu menyebar biji langsung pada bedengan, menyebar langsung pada larikan/barisan, dan melalui persemaian lebih dahulu.
Cara disebar langsung biasanya digunakan untuk penanaman bayam cabut. Biji disebar langsung secara merata di atas permukaan bedengan kemudian ditutup tipis dengan tanah (tebalnya kurang lebih 1 – 2 cm).
Biji dapat juga disebarkan pada larikan/barisan dengan jarak antar barisan 10 – 15 cm, kemudian ditutup kembali dengan lapisan tipis tanah.
Persemaian umumnya digunakan untuk penanaman bayam petik. Benih disemai, kemudian setelah tumbuh (kurang dari 10 hari), bibit dibumbun dan dipelihara selama kurang lebih 3 minggu sampai siap dipindah ke lapangan. Jarak tanam pada sistem ini adalah 50 cm x 30 cm.
3. Pemeliharaan
Tanaman bayam khususnya A. tricolor jarang terserang penyakit yang ditularkan melalui tanah. Oleh karena itu, rotasi tanaman tidak merupakan keharusan. Tanaman bayam dapat berproduksi dengan baik meskipun ditanam pada tanah yang telah beberapa kali ditanami dengan bayam, asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan yang teratur.
Kebutuhan air untuk tanaman harus diperhatikan. Tanaman bayam yang masih muda (sampai minggu pertama setelah tanam) memerlukan air sebesar kurang lebih 4 mm/tanaman atau 4 l/m2 dalam sehari. Menjelang dewasa tanaman ini memerlukan air sekitar 8 mm atau 8 l/m2 setiap harinya.
Penyiangan rumput secara khusus pada pertanaman bayam petik tidak terlalu diperlukan, namun diperlukan pada pertanaman bayam cabut.
4. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu daun, pengorok daun dan belalang. Jika terpaksa harus menggunakan insektisida, gunakan jenis insektisida yang aman dan mudah terurai seperti insektisida biologi, insektisida nabati atau insektisida piretroid sintetik.
Sedangkan penyakit biasanya kurang merugikan tanaman bayam terutama jika lingkungan sekitar pertanaman terpelihara, seperti drainase baik, cahaya matahari maksimum dan pemupukan tidak terlalu banyak. Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.)
5. Panen dan Pascapanen
Bayam cabut biasanya dipanen apabila tingginya sudah mencapai kira–kira 20 cm, yaitu pada umur antara tiga sampai empat minggu setelah tanaman tumbuh. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya atau dengan cara memotong pada bagian pangkal sekitar 2 cm di atas permukaan tanah.
Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur antara satu sampai setengah bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali. Produksi tanaman bayam yang dipelihara dengan baik dapat mencapai 5 sampai 10 ton/ha.
Penanganan pasca panen bayam terutama diarahkan untuk mempertahankan kesegarannya, yaitu dengan cara menempatkan bayam yang baru dipanen di tempat berair, merendam bagian akarnya dan transportasi (pengiriman produk) dilaksanakan secepat mungkin.


Sabtu, 10 Januari 2015

Cara budidaya bayam organik

Kiat sukses budidaya bayam organik
Budidaya bayam efektif dilakukan hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Di Indonesia terdapat dua jenis tanaman bayam (Amaranthus Spp.) yang biasa dibudidayakan para petani.
Pertama, jenis tanaman bayam cabut yang terdiri dari bayam hujau dan bayam merah. Cirinya, lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan, untuk bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap. Jenis kedua, bayam yang berdaun lebar atau bayam raja. Warna daunnya hijau tua cenderung keabu-abuan, tumbuh berdiri tegak. Cara panennya bisa dicabut atau dipotong.
Secara metode, budidaya bayam organik mempunyai perlakuan sama dengan budidaya non-organik, perbedaannya pada pemberian jenis pupuk. Sedangkan untuk pengendalian hama, petani biasa menanganinya dengan memperbaiki kesehatan tanaman seperti pemberian pupuk, pengairan dan menjaga kebersihan kebun.
Budidaya bayam lebih efektif dilakukan tanpa tahapan persemaian terlebih dahulu. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Suhu ideal berkisar antara 16-20oC, dengan kelembaban udara antara yang sedang. Namun bayam bisa beradaptasi pada suhu panas seperti di Jakarta sepanjang kelembabannya tinggi. Pada musim hujan bayam tidak begitu baik tumbuhnya, daun bayam mudah rusak terkena hujan yang terus-menerus.
Berikut ini langkah-langkah melakukan budidaya bayam organik, untuk jenis bayam cabut baik yang berdaun hijau maupun merah.

Penyiapan benih bayam

Benih untuk budidaya bayam disiapkan melalui perbanyakan biji. Benih diambiul dari tanaman bayam yang dipelihara hingga tua berumur sekitar 3 bulan. Apabila tanaman masih muda sudah diambil bijinya, daya simpan benih tidak lama dan tingkat perkecambahan rendah. Benih bayam yang baik bisa disimpan hingga umur satu tahun.
Benih bayam tidak memerlukan masa dorman. Jadi, benih yang baru dipanen sebenarnya sudah siap untuk langsung ditanam. Kebutuhan benih untuk budidaya bayam adalah 5-10 kg per hektar, sangat tergantung pada keterampilan menebar.

Pengolahan lahan budidaya bayam organik

Pertama-tama haluskan tanah dan buat bedengan. Lebar bedangan satu meter dan tinggi 20-30 cm sedangkan panjangnya mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm. Sebaiknya bedengan membujur dari timur-barat untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal.
Budidaya bayam sensitif dengan keasaman tanah. Apabila derajat keasaman tanah rendah pH kurang dari enam sebaiknya netralkan dengan kapur atau dolomit sebanyak 2-3 ton per hektar. Apabila pH lebih dari 7 netralkan dengan belerang. Tebarkan pupuk kandang, paling baik kotoran ayam, sebanyak 10 ton per hektar lalu diamkan selama 2-3 hari. Kotoran ayam merupakan pupuk kandang yang sangat kaya dengan nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman bayam dan jenis sayuran daun lainnya.

Penebaran benih bayam

Benih bayam sangat kecil, dalam budidaya bayam biasanya benih ditebar dengan tangan atau saringan. Usahakan benih menyebar dengan baik. Kepadatan tebar benih adalah 0,5-1 gram per meter persegi. Agar penebaran benih merata, kita juga bisa mencampurkan benih dengan tanah atau kompos lalu ditebar di atas bedengan. Berikut ini gambar benih bayam:
Budidaya bayam organik

Perawatan budidaya bayam

Perawatan yang paling penting dalam budidaya bayam adalah pengaturan air, terutama saat awal benih ditebar. Lakukan penyiraman dua kali sehari saat musim kemarau. Jaga selalu kelembaban tanah hingga bayam berkecambah.
Setelah bayam bayam berkecambah, siangi gulma atau rumput yang tumbuh bersama kecambah bayam. Gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman bayam. Berikut beberapa hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya bayam, yaitu ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah dan karat putih. Penanganannya adalah dengan menjaga kesehatan tanaman dengan penyiraman teratur. Jika sudah meleati ambang ekonomis yakni dengan penggunaan pestisida hayati, untuk pencegahan lakukan budidaya tanaman sehat, mencegah timbulnya jamur dan mempertinggi kekebalan tanaman
Menginjak usia tanaman dua minggu, apabila daun terlihat menguning, berikan pemupukan tambahan. Pemupukan tambahan bisa menggunakan kompos atau kotoran ayam yang telah matang. Atur pemupukan sehemat mungkin untuk menjaga budidaya bayam tetap ekonomis.

Panen dan pasca panen

Budidaya bayam bisa dipanen mulai 20 hari setelah tanam atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Dengan pencabutan rata-rata panen yang dihasilkan dalam satu hektar adalah 20 ton. Sedangkan pada budidaya bayam potong biasanya dipanen pada umur 1-1,5 bulan dengan interval pemerikan seminggu sekali.
Setelah dipanen cuci dan sortir tanaman. Sebelum dikirim, bayam diikat dengan bilah bambu, setiap 50 ikatan digambungkan dalam satu gabung. Simpan hasil panen budidaya bayam ditempat teduh karena bayam termasuk tanaman yang cepat layu.